Dewasa ini, banyak remaja yang kurang peduli akan kesehatan bagi
dirinya. Gaya hidup sehat bagi remaja itu sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga
kesehatan tubuh, lho. Remaja saat ini, memang terlihat begitu sibuk.
Dengan beragam kegiatan-kegiatan yang penuh sesak dalam setiap harinya.
Kesibukanya itu yang membuat para remaja melupakan bahwa tubuhnya memiliki hak
untuk mendapatkan kesehatan. Lalu
seperti apa contoh gaya hidup tidak sehat itu, ya?
Gaya hidup tidak sehat yang sering dilakukan contohnya adalah,
sering tidur larut malam, sering memakan makanan cepat saji (junkfood),
olahraga tidak teratur, dan kurang memerhatikan gizi seimbang. Wah, pola hidup
seperti itu sangat sering kita lakukan, ya. Apalagi saat kumpul bersama
teman-teman. Makanan cepat saji sudah pasti wajib ada dalam setiap pertemuan.
Menerapkan gaya hidup tidak sehat, sangat memiliki potensi besar
untuk mengundang banyak masalah, lho. Terkadang remaja berpikir bahwa, saat
usia muda mereka tidak akan terserang penyakit apapun, mereka menikmat hidup
dengan gaya hidup yang sangat buruk, dan terus berulang setiap hari. Padahal
itu semua sangatlah salah. Penyakit tidak akan memandang usia, jenis kelamin,
apalagi melihat kamu yang berparas cantik atau tampan. Penyakit sama sekali
tidak memandang itu semua. Kita lengah, mereka bisa membunuh kita kapanpun.
Begitu mengerikan bukan?
Mungkin bisa saja saat ini, kita para generasi muda merasa sangat sehat. Tapi, kita tidak
tahu apa investasi penyakit yang akan datang dikemudian hari. Gaya hidup tidak
sehat ini, biasanya mengundang banyak penyakit tidak menular. Data WHO
menunjukan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008,
sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh penyakit tidak
menular akibat gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit tidak menular juga
membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda.
Pada negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari
seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun,
29% disebabkan oleh penyakit tidak menular, sedangkan di negara-negara maju
menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian penyakit tidak menular
pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun meliputi: penyakit kardiovaskular
merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit
pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan penyakit tidak menular yang lain
bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes
melitus. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa
kematian per tahun karena penyakit tidak menular (WHO, 2013).
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010, kematian karena penyakit
tidak menular semakin meningkat, sedangkan kematian karena penyakit menular
semakin menurun. Di Indonesia proposi penyakit menular telah menurun
sepertiganya dari 44% menjadi 26,1%, akan tetapi proposi penyakkit tidak
menular mengalami peningkatan cukup tinggi, dari 41,7% menjadi 59,5% (Depkes
RI, 2012).
Sebentar lagi Indonesia pada tahun 2020-2030 akan
mengalami masa keemasan yaitu menghadapi bonus demografi. Bonus demografi
adalah banyaknya penduduk Indonesia yang berusia produktif dibandingkan usia
non produktif, menurut badan pusat statitiska usia produktif adalah penduduk
yang rata-rata memiliki usia 15-65 tahun, sekitar 70% usia produktif akan
mendominasi Indonesia.
Kemungkinan
bonus demografi akan menerpa generasi remaja sekarang. Sebelum kita sebagai
generasi millennial Indonesia menghadapi bonus demografi, kita harus bersiap
terlebih dulu dengan menjadi remaja yang sehat dengan gaya hidup yang baik.
Jangan sampai nanti ketika masa emas itu datang, justru kita terserang penyakit
dan tidak turut merayakan keberhasilan bonus demografi di Indonesia, sayang
sekali kan jika dilewatkan oleh kita?
Menurut
saya, ada banyak hal mudah yang bisa diterapkan oleh para remaja dalam
menjalankan gaya hidup sehat. Tidak perlu mahal, asalkan kita konsisten dalam
menjalankannya. Sedikitnya ada gaya
hidup sehat remaja menurut saya.
1.
Menjaga makanan
dan minuman
Makanan
menjadi kunci utama dalam menjalankan gaya hidup sehat. Perbanyak makan buah,
sayur, ikan, kacang-kacangan dan makanan sehat lainnya. Tentu memakan makanan
cepat saji seperti junkfood itu
boleh. Asalkan tidak terlalu sering. Apapun yang berlebihan itu tidaklah baik. Hal
ini berlaku juga untuk minuman. Dalam menjalankan gaya hidup sehat remaja, kita
harus menghindari minuman yang banyak mengandung gula ataupun soda, apalagi
minuman beralkohol. Perbanyak minum air putih agar kita tidak merasa dehidrasi.
2. Olahraga
teratur
Remaja
boleh aktif beraktifitas, tapi olahraga juga harus tetap aktif. Minimal
setidaknya tiga kali dalam satu minggu. Olahraga merupakan hal penting dalam
menjaga keseimbangan. Selain itu juga untuk mencegah terjadinya obesitas.
Keuntungan lain dari olahraga juga bisa membuat wajah semakin terlihat segar
dan badan selalu sehat.
3. Menciptakan
lingkungan yang sehat
Lingkungan
yang sehat adalah cerminan dari tubuh yang sehat pula. Lingkungan yang sehat dan perlu kita jaga
meliputi air, udara, tanah dan tetap menjaga tumbuhan. Apabila kita hidup di lingkungan yang tidak
baik, seperti sering berkumpul dengan orang perokok, lingkungan yang banyak
sampah, dan lain-lain. Dengan lingkungan yang tidak sehat maka dapat memicu kesehatan
kita juga.
4. Menghindari
stress
Stress
memang sulit dihindari oleh sebagian remaja ketika memiliki banyak tekanan, hal
ini tentu dapat memengaruhi kesehatan kita baik secara fisik maupun psikis.
Kita bisa menyalurkan beban kita pada hal yang lebih positif, seperti
menyalurkan hobi, menjadi bagian dari relawan misalnya, atau sekedar
menenangkan diri untuk berlibur. Apapun yang membuat kita tidak tertekan,
selagi itu positif maka lakukanlah.
5. Istirahat
cukup
Aktivitas
boleh banyak, tapi jangan lupa untuk istirahat yang cukup. Tubuh memiliki hak
untuk istirahat, dengan istirahat yang cukup, kita bisa memulai aktivitas
dengan lebih semangat dipagi hari.
Kita
harus selalu berpikir bahwa sehat itu adalah hal yang paling mahal. Apa jadinya
jika kita telah terlanjur jatuh sakit. Berapa banyak uang yang harus
dikeluarkan, berapa banyak hal positif yang biasa kita lakukan terlewatkan.
Apalagi sebagai remaja yang aktif dan produktif. Sesibuk apapun kegiatan kita,
tetap harus bisa menyeimbangkan gaya hidup sehat. Apalagi remaja, jangan sampai
penyakit menyerang masa depan kita di kemudian hari.
Yuk,
kita mulai gaya hidup sehat ala remaja!
Daftar
Pustaka
Dimas
Aditya Nugraha., S. D. (2014). SIAPA MAU BONUS? PELUANG DEMOGRAFI INDONESIA.
Jakarta: KOMINFO.
Depkes
RI. 2005. Manajemen Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Tingkat
Puskesmas.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Depkes
RI. 2012. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010: Jakarta.
Anies.
2006. Waspada Ancaman Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT.Elex Media
Komputindo.